Rabu, 30 Maret 2016

KATA DAN KELAS KATA (Kelompok 5)

KATA DAN KELAS KATA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan
Dosen Prof. Dr. Jumadi, M.Pd.




Disusun Oleh
 Kelompok 5:
Intan Puspitasari         (NIM A1B113013)
Noor Latifah               (NIM A1B113238)
Marlina                        (NIM A1B113239)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2016





BAB II
ISI

2.1        Pengertian Kata
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dan membentuk suatu makna bebas. Berdasarkan ciri dan karakteristiknya, kata dikelompokkan menjadi kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva) kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia), kata keterangan (adverbia).

2.2        Fungsi Kelas Kata
Kelas kata mempunyai beberapa fungsi penting dalam penyusunan kalimat, diantaranya; melambangkan pemikiran atau gagasan.  Yang semula hanya berupa gagasan yang bersifat abstrak, lalu bisa menjadi konkret karena adanya kelas kata. Kemudian, kelas kata juga berfungsi untuk membentuk macam-macam struktur kalimat serta memperjelas makna gagasan.
Selain yang tersebut di atas, kelas kata juga berfungsi sebagai pembentuk satuan makna sebuah frasa, klausa, ataupun kalimat. Selanjutnya, kelas kata juga berperan untuk membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh orang lain, mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain: berita, perintah, penjelasan,argumentasipidato, dan diskusi. Tentunya kelas kata juga berfungsi untuk mengungkapkan berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima.

2.3        Kelas Kata
1.      Verba (Kata Kerja)
Verba atau kata kerja lazimnya dapat didefinisikan dengan menggunakan tiga macam cara.
a.      Dengan mencermati bentuk morfologisnya
Berdasarkan ciri morfologisnya, verba didalam bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi :
a)        Verba dasar atau verba yang tidak berafiks, misalnya makan, minum, tidur, dll.
b)       Verba berafiks, misalnya memakan, memberi, dll.
c)        Verba yang merupakan perulangan atau reduplikasi, misalnya, makan-makan, mengetuk-ngetuk, berlari-lari, dll.
d)       Verba yang merupakan bentuk majemuk, misalnya sudah makan, tidak dikunci, cuci mata, dll.

b.        Dengan mencermati perilaku sintaksisnya
Berdasarkan fungsinya atau sering disebut sebagai perilaku sintaksisnya, verba dapat dibedakan menjadi :
a)      Verba yang menduduki fungsi subjek, misalnya:
                                 i.      Membaca telah memperluas wawasan berpikirnya.
                               ii.      Berolahraga setiap pagi membuat orang itu sehat.
b)      Verba yang menduduki posisi keterangan, misalnya:
                                 i.      Rian sudah berhenti merokok.
c)      Verba yang menduduki posisi objek, misalnya:
                                 i.      Dia sedang mengajarkan menari pada adik saya.
                               ii.      Dia mencoba tidur lagi tanpa bantal.

c.        Dengan mencermati perilaku semantisnya
Dari sisi pembentukannya, verba juga dapat dibentuk dari nomina. Verba atau kata kerja yang demikian ini disebut sebagai verba denominal, misalnya “berbudaya dan mencangkul” yang dibentuk dari dasar nomina “budaya dan cangkul”. Selain itu ada juga verba adjektifa, contoh mengakhiri dan mengawali.

2.      Adjektiva (Kata Sifat)
Kata sifat adalah kata yang menerangkan kata benda. Berdasarkan bentuknya, kata sifat dibedakan menjadi:
a.       Adjektif dasar, misalnya cantik, adil, jahat, dll.
b.      Gabungan dua adejktiva, misalnya cantik jelita, aman sentosa.
c.       Gabungan dengan partikel tidak, lebih, sangat, dan agak, misalnya tidak sakit, lebih sabar, sangat bagus, agak panas.

3.      Nomina (Kata Benda)
Nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Berdasarkan bentuknya, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Nomina dasar yaitu nomina yang belum mendapatkan imbuhan apapun, misalnya gelas, air, kakak, Kamis, November, Palembang, Rian, dll.
b.      Nomina turunan, yaitu yang sudah mendapatkan imbuhan, misalnya kemasan, pelabuhan, perusahaan, pepohonan, dll.

4.      Pronominal (Kata Ganti)
Dikatakan sebagai kata ganti karena sesungguhnya pronomina itu berfungsi menggantikan nomina yang menjadi antesedennya atau menggantikan orang, benda, atau sesuatu yang dibendakan. Kata ganti dibedakan atas:
a.       Kata ganti persona/orang, berfungsi menunjukkan orang baik dalam hitungan tunggal maupun banyak. Misalnya, saya, kamu, beliau, kita, kami, mereka, dll
b.      Kata ganti penunjuk, berfungsi sebagai penunjuk baik itu umum, tempat, atau hal. Misalnya, ini, itu, sini, situ, begini, begitu, dll.
c.       Kata ganti penanya, baik itu benda atau orang, waktu, keadaan, atau jumlah. Misalnya, apa, siapa, kapan, dari mana, bagaimana, berapa, dll.

5.      Numeralia (Kata Bilangan)
Numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya benda (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Kata bilangan dapat dikelompokkan mnejadi:
a.       Numeralia pokok atau kardinal, yaitu untuk menjawab pertanyaan “berapa”.
a)      numeralia pokok tentu, misalnya saja, 'dua, 'tiga', 'seratus'
b)      numeralia pokok kolektif, misalnya, 'ketiga pada bentuk 'ketiga pemain itu terjatuh, 'berlima' pada bentuk'kamu berlima.
c)      numeralia pokok distributif, misalnya 'satu-satu yang artinya 'satu demi satu' atau 'masing-masing satu'. Bentuk 'setiap' atau 'tiap-tiap' dan 'masing-masing adalah nomina distributif.
d)     numeralia pokok tak tentu, maksudnya nomina yang jumlahnya tidak pasti. Numeralia tak tentu tidak dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan 'berapa'. Contohnya adalah 'berbagai', 'segenap', 'seluruh', 'semua. 

Di dalam perbincangan ihwal numeralia pokok atau numeralia cardinal juga ada yang disebut numeralia pokok klitika seperti misalnya, 'ekawarna' atau 'pancawarna. Penulisan numeralia pokok klitika harus disatukan dengan nomina yang dilekatinya itu.

b.      Numeralia tingkat adalah numeralia yang menunjukkan urutan atau tingkatan, yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ‘keberapa’.
Misalnya,  kata 'kelima' pada bentuk 'pemain kelima' adalah numeralia tingkat.
Bedanya dengan numeralia pokok kolektif adalah penempatannya, misalnya pada bentuk 'kelima pemain' adalah numeralia pokok kolektif dan bukan numeralia tingkat atau ordinal.

6.      Adverbial (Kata Keterangan)
Dikatakan keterangan karena kata-kata itu memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau pada kata kalimat secara keseluruhan.
Berdasarkan bentuknya, terdapat dua macam adverbia dalam bahasa Indonesia, yakni :
a.       Adverbia monomorfemis, yaitu karena adverbial itu hanya terdiri dari satu bentuk, seperti sangat, hanya, segera, agak, akan.
b.      Adverbia polimorfemis, yaitu karena bentuknya lebih dari satu morfem, misalnya belum tentu, jangan-jangan, lebih-lebih, mula-mula.

Dari sisi perilaku sintaksisnya, adverbial dapat merupakan kata yang mendahului kata yang diterangkan, seperti pada “puisi itu sangat indah”, kata sangat adalah adverbia dan tugasnya adalah menjelaskan “indah” yang berada dibelakangnya.
















DAFTAR RUJUKAN

Rahardi, R. Kuntjana. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Erlangga dalam Diktat Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.





1 komentar:

  1. saya mengucapkan banyak terimakasih kepada KY WITJAKSONO yang telah menolong saya dalam kesulitan,ini tidak pernah terfikirkan dari benak saya kalau nomor yang saya pasang bisa tembus dan ALHAMDULILLAH kini saya sekeluarga sudah bisa melunasi semua hutang2 kami,sebenarnya saya bukan penggemar togel tapi apa boleh buat kondisi yang tidak memunkinkan dan akhirnya saya minta tolong sama KY WITJAKSONO dengan senang hati KY WITJAKSONO mau membantu saya..,ALHAMDULILLAH nomor yang dikasih semuanya bener2 terbukti tembus dan baru kali ini saya menemukan dukun yang jujur,jangan anda takut untuk menhubungi jika anda ingin mendapatkan nomor togel yang betul2 tembus atau uang gaib tanpa tumbal seperti saya,silahkan hubungi KY WITJAKSONO di: 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga
    KLIK=> TOGEL UANG GAIB TANPA TUMBAL

    BalasHapus