PENYUNTINGAN PADA SURAT KABAR BANJARMASIN POST
Tugas Mata Kuliah Penyuntingan
Dosen
Prof. Dr. Jumadi, M.Pd.
Oleh Kelompok 13
Siti Noorjanah A1B113084
Asri Stya Wiranda A1B113061
M Elfan Algifari A1B113076
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DANSASTRA INDONESIA
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2016
1. Hakikat Penyuntingan
Penyuntingan berasal dari kata
dasar sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (kata kerja), penyunting
(kata benda), dan peyuntingan (kata benda).
Kata menyunting bermakna (1) mempersiapkan naskah siap
cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi istematika penyajiannya, isi,
dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit; (2)
merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah); (3) menyusun
dan merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang
kembali (KBBI, 2001 : 1106)
Orang yang melakukan pekerjaan
menyunting disebut penyunting, yaitu orang yang bertugas menyiapkan naskah
(KBBI, 2001:1106). Selanjutnya kata penyunting bermakna proses, cara, perbuatan
sunting-menyunting; segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan
menyunting; pengeditan. Dengan demikian, penyuntingan naskah adalah pross,
cara, perbuatan menyunting naskah
Berdasarkan perkembangan bahasa
Indonesia akhir-akhir ini, istilah penyuntingan disepadankan dengan kata
inggris “ editor “ atau “ redaktur . Kata yang pertama diturunkan dari bahasa
latin “ editor, edi “ yang berarti menghasilkan atau mengeluarkan ke depan
umum. Adapun kata yang ke dua juga dijabarkan dari perkataan latin “ redigore “
yang bermakna membawa kembali lagi. Kedua perkataan inggris tadi kemudian
berkembang menjadi berarti, menyiapkan, menyeleksi dan dan menyesuaikan naskah
orang lain untuk penerbitan, dengan catatan bahwa istilah editor lebih sering
dipergunakan orang. Dengan demikian istilah penyuntingan yang kini di
populerkan di Indonesia merupakan istilah yang di selangkan dengan istilah
redaksi. Istilah yang terakhir ini sebelumnya lebih sering di pakai orang
berdasarkan hasil serapannya dari bahasa belanda “ Redactic”
Konotasi yang berkembang di
Indonesia lebih mengaitkan istilah redaksi pada surat kabar dan majalah
berkala. Istilah ini sulit diterima untuk kegiatan seperti mempersiapkan buku
buat penerbitan, atau pemeriksaan tugas tesis mahasiswa sebelum diuji.
Perkataan pnyuntingan yang bari digali dari kosakata pribumi itu dianggap lebih
neutral untuk memenuhi berbagai keperluan yang maksudnya semakin luas. Oleh
karena itu, penyuntingan dapat didefenisikan sebagai orang yang mengatur,
memperbaiki, merevisi, mengubah isi dan gaya naskah orang lain, serta
menyesuaikan dengan suatu pola yang dilakukan untuk kemudian membawanya ke
depan umum dalam bentuk terbitan.
Pekerjaan penyuntingan karya ilmiah
untuk diterbitkan bukanlah pekerjaan yang ringan sehingga tidak dapat dijadikan
kegiatan sampingan. Namu , sudah bukan rahasia lagi bahwa penyuntingan berkala
tidak pula pekerjaan berat. Pada pihak lain penyuntingan menuntut banyak dari
seseorang, sebab disamping itu secara sempurna menguasai bidang. Umumya ia
harus mempunyai kesempurnaan bahasa yang tinggi. Selanjutnya ia pun perlu
memahami gaya penyuntingan dan proses penerbitan ataupun redaksi penernbitan
karya termaksud. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi fungsinya dengan baik
seorang penyunting haruslah mempunyai modal waktu, kemauan, kemampuan, dsiplin
kerja serta pemahan teori.
Karena pentingnya fungsi penyunting
sebagai penghubung, haruslah tersedia saluran akrab dan terbuka diantara
penulis-penyunting-pembaca. Semuanya harus satu nada, satu irama, dan satu
gelombang. Keselarasan tersebut akan sangat menentukan keteraturan isi karya
yang disusun oleh penulis, kemudian diolah penyunting dan dikeluarkan penerbit
serta akhirnya di telaah pembaca. Pengaturan dan penyelarasan semua parameter
tadi berada di tangan penyunting yang kemudian menghasilkan berbagai kategori
terbitan berkala.
Menjadi hak penyunting untuk menggariskan dalam
menentukan tingkat keteknisan berkala yang diasuhnya. Begitu pula para
penyuntinglah yang memutuskan bentuk penampilan majalah, besar ukuran kertas,
tata letak dan perwajahan, serta tebal atau jumlah halaman per nomor atau per
jilid. Dalam mengeluarkan petunjuk pada calon penyumbang naskah, para
penyunting majalah bermaksud telah memformulasikan gaya selingkung yang mutlak
harus diisi demi kekosistenannya. Tetapi, begitu pola ditetapkan, menjadi
kewajiban penyunting pula untuk menjaga kemantapan semua yang telah digariskan tadi.
Penyuntingan bermaksud mengenal
pasti masalah yang terdapat dalam taipskrip dan menyelesaikannya. Penyuntingan
melibatkan tugas-tugas menulis semula, menyusun semula, melengkapkan, membaiki
dan menyelaraskan taipskrip bagi mengawal dan meningkatkan mutunya untuk tujuan
penerbitan.
Untuk bisa menjadi seorang editor
atau penyunting yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh
penyunting. Syarat-syarat tersebut sebagai berikut.
1.
Editor
hendaklah mempunyai kelayakan dan pengetahuan dalam bidang yang dinilai.
2.
Mempunyai
waktu yang cukup untuk menilai taipskrip dalam tempoh yang ditentukan oleh
Dewan Bahasa dan Pustaka.
3.
Bertanggungjawab
terhadap laporan penilaiannya.
2. Tujuan Penyuntingan
Tujuan
Penyuntingan yang dilakukan oleh para penyunting adalah sebagai berikut.
·
Untuk
menjadikan taipskrip sebagai karya yang sempurna yang dapat dibaca dan dihayati
dengan mudah oleh pembaca apabila diterbitkan kelak.
·
Untuk
memastikan isi dan fakta taipskrip berkenaan disampaikan dengan jelas, tepat,
dan tidak bercanggah atau menyalahi agama, undang-undang, etika dan norma
masyarakat.
·
Untuk
memastikan pengaliran atau penyebaran idea daripada penulis kepada pembaca
dapat disampaikan dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah dan menarik.
· Untuk
menjadikan persembahan e-buku yang akan diterbitkan itu dapat menggambarkan
nilai dan identiti karya itu sendiri sehingga dapat menarik minat pembaca.
· Menonjolkan
identiti penerbit dengan memastikan e-buku itu menepati gaya penerbitan
penerbit.
Data didapat dari surat kabar Banjarmasin Post edisi
Senin, 16 Mei 2016 pada halaman 1 dan halaman 14
Kolom
Penyuntingan
No
|
Paragraf
|
Kalimat ke-
|
Kalimat asal
|
Kalimat yang
benar
|
Keterangan
|
1
|
2
|
2
|
...Terlebih
jika calon mahasiswa masuk melalui jalur mandiri, orang tua harus siap-siap
merogoh kocek dalam-dalam.
|
...Terlebih
jika calon mahasiswa masuk melalui jalur mandiri, orang tua harus menyiapkan
dana yang besar....
|
|
2
|
3
|
2
|
...putranya
ingin kuliah di fakultas elit, Fakultas Kedokteran.
|
...puteranya
ingin kuliah di fakultas elit, Fakultas Kedokteran.
|
“kesalahan
pada penulisan “putra”, seharusnya “putera”
|
3
|
5
|
1
|
Saat
ini, di rektorat ULM penentuan biaya kuliah masih alot dalam pembicaraan.
|
Saat
ini, di Rektorat ULM penentuan biaya kuliah masih alot dalam pembicaraan.
|
Penulisan
rektorat seharusnya menggunakan huruf kapital
|
4
|
8
|
1
|
Era
1990-an, SNMPTN disebut jalur penelusuran minat dan bakat (PMDK).
|
Di
era 1990-an, SNMPTN disebut jalur penelusuran minat dan bakat (PMDK).
|
Penambahan
kata “di” pada kata Era
|
5
|
8
|
3
|
Adapun
untuk formuulir UKT dan lembar isian data dukung diisi dan dilengkapi secara
online...
|
Adapun
untuk formuulir UKT dan lembar isian data yang mendukung dilengkapi secara online...
|
Kata
“online” seharusnya dicetak miring
|
6
|
8
|
3
|
Laman
termasuk bahasa melayu
|
||
7
|
10
|
1
|
Pernyataan
rektor itu tentu menarik...
|
Pernyataan
Rektor itu tentu menarik...
|
|
8
|
12
|
2
|
Tak
terkecuali ULM. Perhitungan secara subsidi silang.
|
Tak
terkecuali ULM dengan Perhitungan secara subsidi silang.
|
Kalimat
efektif tanda baca “dengan” sebagai tanda hubung
|
9
|
13
|
3
|
...dikelompokkan
pada lelompok III....
|
...dikelompokkan
pada kelompok III....
|
Kesalahan
penulisan
|
10
|
15
|
1
|
...untuk
kedokteran dan kedokteran gigi Rp 3 juta sampai 14-15 juta,
|
....untuk
kedokteran dan kedokteran gigi 3 sampai 15 juta rupiah,
|
Pemborosan
kata “sampai”
|
11
|
16
|
1
|
...kebijakannya
harus lebih rendah dari dari Fakultas Kedokteran di Jawa.
|
...kebijakannya
harus lebih rendah dari Fakultas Kedokteran di Jawa.
|
Pemborosan
kata dari
|
12
|
17
|
1
|
Dia
mengklaim masih’murah’ dibanding universitas negeri lainnya.
|
Dia
mengklaim masih’murah’ dibanding Universitas Negeri lainnya.
|
Penulisan
” Universitas Negeri” ditulis huruf kecil
|
13
|
18
dan 28
|
2
dan 1
|
...Sesuai
penghasilan orangtua....
|
...Sesuai
penghasilan orang tua....
|
Kata
orang tua seharusnya dipisah tidak digabung
|
14
|
19
|
1
|
Tetapi
untuk Mandiri sesuai pilihan mahasiswa...
|
Tetapi
untuk mandiri sesuai pilihan mahasiswa...
|
Kata
mandiri ditulis kata kapital diganti menjadi huruf kecil
|
15
|
21
|
1
|
Dr
drg Rosihan Adhani...
|
Dr.
drg. Rosihan Adhani...
|
Kesalahan
dalam penulisan nama (gelar)
|
16
|
22
|
1
|
Mungkin
yang dimaksud, sebut dia,
|
Mungkin
yang dimaksud oleh Rosihan,
|
Kalimat
kurang efektif
|
17
|
25
|
1
|
Bagi
mahasiswa yang ambil jalur mandiri, mahasiswa baru ambil UKT di level 6 tadi.
|
Bagi
mahasiswa yang memilih jalur mandiri,
mahasiswa baru ambil UKT di level 6 tadi.
|
Kalimat
kurang efektif
|